Penyakit Malaria Masih Mengancam Indonesia

Penyakit Malaria Masih Mengancam IndonesiaPenyakit Malaria Masih Mengancam Indonesia. Sampai saat ini, malaria masih mengancam kesehatan masyarakat. Berdasarkan The World Malaria Report 2011, setengah dari penduduk dunia berisiko terkena malaria. Hal ini tentu berdampak pada penurunan kualitas sumber daya manusia yang dapat menimbulkan berbagai masalah sosial, ekonomi dan bahkan berpengaruh terhadap ketahanan nasional.

Indonesia merupakan salah satu negara yang masih menjadi transmisi malaria atau berisiko malaria. Hingga tahun 2011, terdapat 374 kabupaten endemis malaria. Pada 2011, jumlah kasus malaria di Indonesia sebanyak 256.592 orang dari 1.322.451 kasus suspect malaria yang diperiksa sampel darahnya dengan tingkat kejadian tahunan 1,75 per 1000 penduduk. Artinya, setiap 1000 penduduk terdapat 2 orang terkena malaria.

Beberapa upaya eliminasi malaria telah dilakukan sejak beberapa puluh tahun lalu. Diawali pada 1959 melalui Gerakan Pembasmian Malaria melalui Komando Pembasmian Malaria (KOPEM) yang berhasil menurunkan jumlah kasus malaria secara signifikan, terutama di Pulau Jawa. Karena keterbatasan dana, program ini terhenti pada tahun 1969 dan diubah secara bertahap menjadi upaya pemberantasan yang diintegrasikan dalam sistem layanan kesehatan seperti puskesmas, puskesmas pembantu, dan lain-lain.

Pada bulan Oktober 1998, negara-negara WHO berkomitmen untuk meluncurkan gerakan intensifikasi pengendalian malaria dengan kemitraan global, Roll Back Malaria Initiative (RBMI). Di Indonesia, program ini diterjemahkan menjadi Gerakan Berantas Kembali Malaria (Gebrak Malaria) yang dicanangkan oleh menteri kesehatan pada 8 April 2000 di Kupang, Nusa tenggara Timur.

"Provinsi dengan tingkat kejadian malaria terbanyak di Indonesia adalah Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur. Di daerah-daerah dengan tingkat epidemi yang tinggi ini ditargetkan akan bebas malaria sepenuhnya pada tahun 2030," kata Ali Ghufron Mukti, Wakil Menteri Kesehatan RI dalam acara pembukaan Forum Nasional Gebrak Malaria di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (12/4/2012).

Lebih lanjut lagi, wamenkes juga menjabarkan bahwa pulau Jawa dan Bali sudah ditargetkan bebas malaria pada tahun 2010. Sedangkan Aceh, Riau dan Jambi ditargetkan pada tahun 2015. Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan NTB ditargetkan bebas malaria pada tahun 2020.

"Beberapa provinsi bahkan sudah bersiap selesai membasmi malaria sebelum tenggat waktunya. Aceh menargetkan sebelum tahun 2015 sudah bebas malaria. Kalimantan Tengah menargetkan siap bebas malaria pada tahun 2018," kata wamenkes.

Untuk memenuhi target ini, pemerintah memberikan berbagai upaya seperti memberikan penyuluhan dan membagikan alat-alat penanganan malaria sejak dini, antara lain seperti; kelambu berinsektisida, alat untuk mendiagnosis malaria dengan cepat atau Rapid Diagnostic Test (RDT), dan Artemisinin Combination Therapy (ACT) sebagai obat malaria baru untuk menggantikan obat lama yang sudah resisten.

sumber: http://health.detik.com/read/2012/04/13/093105/1891503/763/malaria-masih-menjadi-ancaman-di-indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar